Jakarta Un-Plastic Day 2015, kampanye dan aksi nyata tanpa plastik oleh YOT Campus Ambassador Jakarta, 12 Mei 2015 – Young On Top Campus Ambasssador, komunitas anak muda yang memiliki visi untuk membangun generasi muda Indonesia yang lebih tangguh dan peduli, kembali mengadakan acara peduli lingkungan, yakni Jakarta Un-Plastic Day 2015 di @atamerica, Pacific Place, Jakarta Pusat.
Acara kampanye dan aksi nyata sehari tanpa plastik ini berfokus pada penerapan gaya hidup ramah lingkungan yang menarik sehingga mampu mengurangi kebiasaan penggunaan kantong plastik sehari – hari.
Young On Top bekerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan ASEAN Reusable Bag Campaign (ARBC) dalam membudayakan gerakan tanpa kantong plastik. Melalui acara ini, Young On Top ingin mengajak masyarakat, dimulai dari generasi muda untuk terbiasa mengurangi pemakaian kantong plastik dengan cara membiasakan diri menggunakan produk daur ulang atau mendesain produk baru yang ramah lingkungan.
Jakarta Un-Plastic Day 2015 diadakan dalam satu hari, yakni Selasa, 12 Mei 2015. Acara ini dikemas secara lebih kekeluargaan dan diisi oleh pembicara yang ahli dan dekat dengan anak muda sehingga diharapkan makna dan tujuan acara mudah diterima peserta acara yang mayoritas adalah anak muda.
Acara Jakarta Un-Plastic Day dibagi menjadi dua sesi, yakni talkshow dan workshop. Dalam talkshow yang pertama, hadir Djarot Saiful Hidayat (Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta), Rahyang Nusantara (Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik), dan Rika Anggraini (The Body Shop) selaku pembicara. Talkshow kedua diisi oleh Ranitya Nurlita (ASEAN Reusable Bag Campaign) dan Gracia Paramitha (UNEP). Djarot Saiful Hidayat selaku perwakilan dari Pemprov. DKI mengatakan bahwa pemerintah memerlukan kerjasama dengan para NGO yang bergerak di bidang lingkungan untuk membantu edukasi dan peningkatan kesadaran akan bahaya plastik kepada masyarakat di kalangan menengah ke bawah,misalnya pasar.
Rika Anggraini selaku perwakilan dari The Body Shop menyampaikan, “Body Shop sudah bekerja sama dengan GIDKP untuk menerapkan gerakan #Pay4Plastic di toko Body Shop. Untuk kantor Body Shop sendiri sudah melarang karyawannya untuk menggunakan plastik dan styrofoam.”
Rahyang Nusantara selaku perwakilan dari Diet Kantong Plastik menyampaikan kekhawatirannya akan banyaknya sampah plastik yang tidak hanya membahayakan lingkungan, namun juga makhluk hidup. Sampah plastik yang dimakan oleh hewan-hewan akan memberi dampak buruk pula bagi manusia yang mengkonsumsi daging-dagingan.
Ranitya Nurlita selaku perwakilan ASEAN Reusable Bag Campaign menyampaikan, “Melalui ASEAN Reusable Bag Campaign (ARBC) telah bekerja sama dengan beberapa negara di ASEAN untuk melakukan kampanye anti plastik.”
Gracia Paramitha selaku perwakilan dari UNEP pun melakukan interaksi dengan peserta dengan simulasi yang menunjukkan bahwa plastik dan setiap hal di dunia termasuk manusia selalu memiliki nilai (value) untuk dipergunakan kembali.
Setelah jeda istirahat sore, acara Jakarta Un-Plastic Day kembali dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba desain poster yang akan dicetak di tas blancu dan workshop dari komunitas.
Workshop dari Gerakan Indonesia Kantong Plastik memamerkan karya-karya hasil penggunaan kantong plastik menjadi baju karnaval. Tak mau kalah, ASEAN Reusable Bag Campaign pun menunjukan cara untuk membuat tas dari baju bekas. Workshop terakhir diisi oleh Si Dalang, yang mengajak langsung peserta untuk membuat kotak pensil dari botol bekas.
Mengangkat tema “Kolaborasi Pemerintah & Masyarakat dalam Pengelolaan Isu Penggunaan Kantong Plastik” serta “Perkembangan Isu Penggunaan Plastik secara Global”, Young On Top berusaha mengajak sebanyak – banyaknya masyarakat khususnya anak muda untuk menjadikan budaya ramah lingkungansebagai gaya hidup baru yang keren dan menarik. Dalam kegiatan ini, YOT menyampaikan pesan bahwa mencintai lingkungan bisa dilakukan dan dimulai dari hal yang sangat sederhana, seperti tidak menggunakan kantong plastik.
.png)
.png)
0 komentar:
Posting Komentar