Korea
Selatan sukses melebarkan sayap budayanya ke dunia internasional. Berbagai
produk budaya Korea, mulai dari film, lagu, fashion, gaya hidup, hingga
produk-produk industri, menghiasi ranah kehidupan masyarakat diberbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia. Bukan itu saja, pariwisatanya juga diperkenalkan di
seluruh penjuru dunia. Budaya populer Korea itu lambat-laun mampu menyaingi
industri hiburan Amerika dan India. Sejak abad 21, kebanyakan orang menjadi
tertarik untuk menonton drama Korea, mendengarkan musik Korea (k-pop), mencicipi makanan khas Korea,
meniru pakaian orang Korea, dan belajar bahasa Korea (hangul).
Gelombang
korea atau biasa disebut dengan “Hallyu”,
adalah sebuah fenoma unik yang tengah melanda sebagian besar remaja di
Indonesia. Korean wave atau hallyu ini juga dapat diistilahkan
sebagai meningkatnya popularitas budaya Korea Selatan di seluruh dunia secara
signifikan.Sebagai negara yang tergolong mudah latah, mengakibatkan Indonesia
sulit bangkit dari keterpurukan, baik dari segi ekonomi maupun budaya, hal
tersebut berdampak pada mental remaja Indonesia yang terjangkit oleh virus hallyu. Kebanyakan dari mereka menelan
mentah-mentah budaya negeri gingseng itu, sehingga melupakan budaya lokal yang
seharusnya mereka lestarikan. Namun, bukan berarti virus hallyu tersebut bersifat negatif, ada dampak positif yang juga
ditimbulkan oleh virus hallyu,
sebagai contoh, menjamurnya boyband
dan girlband di Indonesia yang
mengdongkrak industri musik Indonesia. Mengapa demikian? Sebelum adanya virus hallyu yang mewabah di Indonesia,
industri musik Indonesia hanya diisi oleh penyanyi solo, duo, trio dan grup
band. Adanya boyband dan girlband yang diadaptasi dari Korea
Selatan ini, menjadi sebuah inovasi baru industri musik di Indonesia dan juga
menjadi kesegaran baru bagi para penikmat musik Indonesia.
Trend fashion di
Indonesia perlahan juga mulai berkiblat ke Korea Selatan, terutama mereka yang
sudah terhipnotis oleh hallyu. Mereka
mulai meniru gaya selebritis korea. Namun, ada trend fashion yang dianggap kurang lumrah bagi orang Indonesia yang
mayoritasnya muslim, seperti memakai hot
pants, kaos ketat tanpa lengan, dan lain sebagainya. Brand-brand yang banyak dicari akhir-akhir ini, kebanyakan juga
berasal dari Korea. Hal tersebut mengakibatkan produk lokal kurang diminati dan
kalah saing di negara sendiri.
Virus
hallyu hanyalah salah satu dari
virus-virus lain yang menjangkit sebagian besar warga negara Indonesia. Bukan
berarti kita tidak boleh menyukai budaya asing, melainkan ada baiknya kita
pandai memilah mana budaya yang pantas untuk diadaptasi dan mana budaya yang
kurang pantas untuk diadaptasi
Septia Dwi Ariani
0 komentar:
Posting Komentar