Minggu, 10 Mei 2015

Fenomena ‘Hallyu’ di Indonesia (Kata UNJ edisi X)

Korea Selatan sukses melebarkan sayap budayanya ke dunia internasional. Berbagai produk budaya Korea, mulai dari film, lagu, fashion, gaya hidup, hingga produk-produk industri, menghiasi ranah kehidupan masyarakat diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bukan itu saja, pariwisatanya juga diperkenalkan di seluruh penjuru dunia. Budaya populer Korea itu lambat-laun mampu menyaingi industri hiburan Amerika dan India. Sejak abad 21, kebanyakan orang menjadi tertarik untuk menonton drama Korea, mendengarkan musik Korea (k-pop), mencicipi makanan khas Korea, meniru pakaian orang Korea, dan belajar bahasa Korea (hangul).
Gelombang korea atau biasa disebut dengan “Hallyu”, adalah sebuah fenoma unik yang tengah melanda sebagian besar remaja di Indonesia. Korean wave atau hallyu ini juga dapat diistilahkan sebagai meningkatnya popularitas budaya Korea Selatan di seluruh dunia secara signifikan.Sebagai negara yang tergolong mudah latah, mengakibatkan Indonesia sulit bangkit dari keterpurukan, baik dari segi ekonomi maupun budaya, hal tersebut berdampak pada mental remaja Indonesia yang terjangkit oleh virus hallyu. Kebanyakan dari mereka menelan mentah-mentah budaya negeri gingseng itu, sehingga melupakan budaya lokal yang seharusnya mereka lestarikan. Namun, bukan berarti virus hallyu tersebut bersifat negatif, ada dampak positif yang juga ditimbulkan oleh virus hallyu, sebagai contoh, menjamurnya boyband dan girlband di Indonesia yang mengdongkrak industri musik Indonesia. Mengapa demikian? Sebelum adanya virus hallyu yang mewabah di Indonesia, industri musik Indonesia hanya diisi oleh penyanyi solo, duo, trio dan grup band. Adanya boyband dan girlband yang diadaptasi dari Korea Selatan ini, menjadi sebuah inovasi baru industri musik di Indonesia dan juga menjadi kesegaran baru bagi para penikmat musik Indonesia.
Trend fashion di Indonesia perlahan juga mulai berkiblat ke Korea Selatan, terutama mereka yang sudah terhipnotis oleh hallyu. Mereka mulai meniru gaya selebritis korea. Namun, ada trend fashion yang dianggap kurang lumrah bagi orang Indonesia yang mayoritasnya muslim, seperti memakai hot pants, kaos ketat tanpa lengan, dan lain sebagainya. Brand-brand yang banyak dicari akhir-akhir ini, kebanyakan juga berasal dari Korea. Hal tersebut mengakibatkan produk lokal kurang diminati dan kalah saing di negara sendiri.
Virus hallyu hanyalah salah satu dari virus-virus lain yang menjangkit sebagian besar warga negara Indonesia. Bukan berarti kita tidak boleh menyukai budaya asing, melainkan ada baiknya kita pandai memilah mana budaya yang pantas untuk diadaptasi dan mana budaya yang kurang pantas untuk diadaptasi

Septia Dwi Ariani

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878