Sabtu, 26 September 2015

GAGAL? GAK MASALAH! (Kata UNJ edisi XI)



"Gak usah ngelakuin itu, nanti kalau gagal kan kamu bisa rugi besar. Emang mau?"

"Udahlah, main aman aja. Ngapain ngeribetin diri sendiri?"

"Kamu udah siap diejek dan diketawain orang banyak?"

Pernah gak kamu ngerasain perdebatan yang sedemikian hebat saat kamu akan melakukan suatu hal? Kata-kata yang semacam itu, tuh, yang biasanya dibisikin sama si tersangka di otak kamu untuk memengaruhi kamu. Orang-orang biasa menyebutnya dengan otak kadal. Tapi ternyata, otak kadal ini bukan hanya sekadar konsep atau istilah umum semata. Dia memang ada, 
amygdala kalau bahasa biologinya. 


Penjelasan singkatnya, amygdala bertugas untuk merespons rasa takut, marah, dan nilai-nilai negatif lainnya. Nah, dia akan selalu berusaha untuk mengajak kamu agar tetap hidup. Analoginya, kalau kamu digigit semut yang jelas lebih lemah, dia akan mengajak kamu untuk menginjaknya. Sementara kalau kamu bertemu dengan yang lebih kuat, buaya misalnya, dia akan mengajak kamu untuk kabur. Intinya, dia selalu berusaha untuk membawa kamu menetap di dalam comfort zone kamu.

Ini dia, nih, yang suka membuat kamu maju-mundur dalam melakukan suatu hal. Akibatnya, pemikiran kreatif kamu yang dikekang. Adakah baiknya hidup dalam kekangan? Kamu gak bisa mengeksplor kekereativan yang ada di otak kamu sendiri hanya karena bayang-bayang takut gagal yang dibisikkan oleh si otak kadal. Coba, mulai sekarang kamu tanamkan kalau gagal itu bukan soal.

Yap, gagal itu bukan soal. Kamu hanya butuh berbenah sedikit.

Pertama, kepercayaan diri. Kamu akan terus takut gagal kalau kamu gak percaya sama kemampuan kamu sendiri. Gimana orang lain mau percaya sama kamu? Toh, kamu sendiri bahkan gak percaya. Ya, kan?

Kedua, jangan takut. Ketika kamu memulai sesuatu yang dianggap buruk, jangan pernah takut. Well, kamu (dan mereka) gak akan pernah tau apakah sesuatu itu baik atau buruk kalau kamu belum memulainya, kan? Ejekan, makian, hinaan, dan sebagainya anggap aja sebagai melodi pengiring kesuksesan kamu nantinya.

Ketiga, say no to plan B. Kadang, orang-orang yang terlalu takut gagal dalam melaksanakan suatu hal sudah lebih dulu menyiapkan rencana-rencana berikutnya yang akan mereka lakukan untuk tetap meraih kesuksesan. Sebetulnya, disadari atau tidak, hal itu adalah celah bagi si otak kadal tadi untuk masuk dan kembali membuat kamu takut. Fokus dan matangkan satu rencana, jalankan dengan maksimal, dan sukses akan datang.

Keempat, berani melawan arus. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meraih kesuksesan: be the firstbe the bestbe different, atau kombinasi dari ketiganya. Nah, dengan mempunyai pemikiran yang terbuka dan berani untuk melawan arus pemikiran orang banyak bisa membawa kamu menjadi seseorang yang berbeda. Dan biasanya, perbedaan atau keunikan itulah yang akan mudah untuk diingat.

Dan yang kelima, jangan banyak alasan.

Omong-omong soal gagal, sering dengar, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda," kan?

Yuk, ambil beberapa contoh pebisnis yang pernah gagal:


Howard Schultz dengan Starbucks Coffee-nya tidak menyerah setelah proposalnya ditolak oleh bank sebanyak 242 kali.


Walt Disney tidak menyerah setelah 302 kali membuang konsep taman bermainnya ke keranjang sampah. Kalau beliau menyerah, tidak akan terwujud arena hiduran keluarga yang bernama Disneyland.


Jika Rovio Entertainment yang merupakan sebuah perusahaan game interaktif di Finlandia angkat tangan setelah merilis 51 aplikasi permainan yang tidak laku di pasaran, maka Angry Birds tidak akan lahir dan tidak pula dapat dinobatkan sebagai game mobile tersukses sepanjang masa.

***
Well, dari beberapa contoh di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kegagalan jangan dijadikan beban. Kegagalan itu pecutan. Artinya, kita harus lebih semangat dan meninggalkan ketakutan yang kita punya. Selalu ada pesan di balik gagal, untuk sabar misalnya. Mungkin bukan waktunya, ada yang lebih tepat untuk kamu bisa dipandang hebat.

Jadi, sekali gagal udah mau nyerah? :p

"It is impossible to live without failing at something, unless you live so cautiously that you might as well not have lived at all—in which case, you fail by default." – J. K. Rowling




Salam semangArt,





Pertiwi Yuliana







T: @prtiwiyuliana

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878