Sabtu, 29 April 2017

Pertikaian dan Toleransi #KATAUNJ2

Mengembangkan dua dimensi yang berbeda adalah sesuatu yang membutuhkan waktu. Terlebih dua dimensi itu berbeda dalam segi arti dan makna. Mencari arti akan setiap kata menjadi tujuan guna mencapai pemahaman di dalam setiap kalimat. Perbedaan mendasar menjadikan kita sering lupa untuk merajut keindahaan bersama. Namun halangan akan mewujudkan kebersamaan sering mengalami hambatan ditengah upaya membingkai persaudaraan.

Perselisihan yang mengerikan yang berlangsung selama berabad-abad adalah pelajaran yang terpenting, untuk itu kita perlu saling memaafkan kesalahan-kesalahan. Pertikaian adalah angkara terbesar umat manusia dan toleransi adalah satu-satunya obat penawarnya.

Tidak ada seorang pun yang tidak setuju dengan kebenaran ini, baik yang merenungkannya dengan tenang dalam pikiran mereka atau yang mengkaji kebenaran ini dengan cermat bersama rekan-rekannya. Memiliki rasa  kebersamaan, saling hidup rukun  dapat terwujud jika masing-masing orang menahan ego struktural dalam menyikapi permasalahan sosial. Kemampuan kita menahan upaya intimidasi pihak lain untuk memecah  sendi - sendi kehidupan bangsa dapat diminimalisir jika masyarakat dapat berpikir secara rasional.

Kebaikan – kebaikan  yang kita sebarkan  pada masing-masing orang bisa menjadi upaya  menciptakan kehidupan keharmonisan dan kerukunan. Setiap orang di alam sadar mereka pasti memiliki sifat-sifat yang menjurus pada kebaikan, kesabaran, kemurahan hati dan rasa keadilan. Namun, mengapa orang-orang yang sama secara pribadi menyetujui kesabaran kemurahan hati, dan keadilan namun dengan begitu  semangat mencemarkan  kebaikan-kebaikan di depan umum? Karena  mereka  mempertuhankan kepentingan diri, karena mereka mengorbankan segalanya demi monster yang mereka sembah.

Kita harus sadar bahwa solusi konkrit mengenai pertikaian adalah dengan menyebarkan nilai-nilai agama yang mendorong terciptanya perdamain dan ketentraman. Memberikan pemahaman melalui pesan-pesan agama adalah upaya yang harus digalakan. Agama mengajarkan kebaikan, ajaran agama selaras dengan nafas para penganutnya. Ketika upaya ini terus digalakan masing-masing orang Akan terus berupaya menjadi insan yang sempurna. Karena itu, memberikan pemahaman dengan argumentasi logis dan keagamaan bahwa persatuan umat jauh lebih penting dari kepentingan politik dan pribadi.


Aji Setiawan
Ilmu Agama Islam 2015


0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878