Kalimat tersebut sering kali kita baca dimedia sosial
atau sering juga kita tanyakan pada diri kita sendiri. Sebagian besar orang
sering kali bertanya-tanya apa yang sedang ia pikirkan, namun sebagian orang
juga merasa kesulitan menggungkapkannnya baik secara verbal maupun nonverbal.
Padahal banyak cara yang bisa kita lakukan untuk
menggungkapkan apa yang kita pikirkan, salah satunya adalah menulis. Jika
kebanyakan orang sulit untuk menggungkapkan ide, kritik ataupun saran kepada
seseorang atau kepada lembaga tertentu secara verbal (bicara) yang mungkin
disebabkan karena satu dan lain hal, maka cara terbaik adalah menuliskannya
(non verbal).
Di UNJ juga telah ada FIDE atau forum ide kita,
menurut saya FIDE merupakan forum yang bagus untuk mahasiswa UNJ agar dapat
menggungkapkan ide, kritik atau saran dengan menulis, namun sepertinya FIDE
kurang diminati mahasiswa, entah karena broadcast yang tidak tersampaikan
dengan baik, atau memang dari mahasiswa itu sendiri yang kurang berminat.
Hal ini perlu dibenahi, kita perlu merubah pola pikir
kita bahwa menulis bukanlah sesuatu yang sulit, hal ini bisa dimulai dengan
menuliskan apa yang kita rasakan dan kita pikirkan di buku diary, menuliskan
apa yang kita inginkan dikemudian hari, menceritakan semua isi hati, atau bisa
juga membuat cerita tentang berbagai hal yang kita impikan.
Lambat laun kita akan terbiasa menulis, belajar
menulis yang baik, belajar menggungkapkan ide, kritik atau saran lewat menulis,
dan juga belajar menuliskan opini tentang suatu hal dimasyarakat.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian” kata Pramoedya Anata Toer.
Rosita
PGPAUD 2015
0 komentar:
Posting Komentar