RADIONYA ANAK UNJ

Keep Inspiring, Keep Struggling, And Keep Being Low Profile.

Listening ERA FM UNJ

ON AIR!

Morning Soul

Senin - Jumat

08.00 - 11.00 wib

Read More

Lunch Break

Senin - Jumat

11.00 - 13.00 wib

Read More

Kampus Kita

Senin - Jumat

13.00 - 15.00 wib

Read More

Before Sunset

Senin - Jumat

15.00 - 18.00 wib

Read More

Love Consultant

Special Show

Senin, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nachos

Special Show

Selasa, 18.00 - 20.00 wib

Read More

LMAO

Special Show

Rabu, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nostalgia

Special Show

Kamis, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Goosebumps

Special Show

Kamis, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Era Sport

Special Show

Jumat, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Top 20 Music Chart

Special Show

Jum at, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Update

Selasa, 16 Desember 2014

Warisan Budaya Indonesiaku (Kata UNJ edisi IV)

            Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya, budaya Indonesia sudah lahir secara turun temurun dari masa sebelum penjajahan sampai saat ini. Wujud budaya Indonesia diantaranya yaitu ; rumah adat, tarian, lagu, musik, seni gambar, seni patung, seni lukis, pakaian adat, seni sastra, makanan, film, dan lain sebagainya. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan.
Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Kemudian, pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
Sebagai penerus bangsa, tugas kita untuk bangsa ini hanya satu, yaitu mencintai kebudayaan Indonesia. Warisan budaya ini jika tidak bisa dijaga dan dilestarikan dengan baik, akan berakibat fatal. Tentu kalian masih ingat bukan dengan kasus negara tetangga, Malaysia, yang mengakui kalau Batik, Tarian Reog Ponorogo, Angklung, Tari Pendet, Lagu Rasa Sayange, dan Tari Tor-Tor adalah warisan budayanya. Mendengar pernyataan tersebut, warga Indonesia kalap akan kemarahan dan mengukuhkan kalau itu adalah kebudayaan Indonesia.
Memang benar, semua itu adalah kebudayaan Indonesia, kebudayaan yang sejak dulu sudah ada. Batik merupakan kerajinan tangan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Pekalongan. Reog Ponorogo adalah kesenian yang berasal dari Jawa Timur.  Angklung adalah alat musik dari Jawa Barat. Tari Pendet adalah tarian dari Bali. Lagu Rasa Sayange adalah sebuah lagu dari Maluku, dan Tari Tor-Tor adalah tarian yang berasal dari daerah Sumatera Utara.   
Sudah terbukti semua itu adalah milik Indonesia, namun mengapa Malaysia sampai berani mengakui semua kebudayaan itu menjadi miliknya? . Hal ini dimungkinkan karena Malaysia melihat warga Indonesia kurang membudayakan warisan budayanya, sehingga mereka berusaha mempelajari budaya Indonesia, mengajarkan kepada anak cucunya, mengembangkannya, dan mengakuinya. Apa semua itu murni kesalahan Malaysia?.
Coba kita lihat salah satu contoh kasus, seorang ibu dalam kelompok sosialitanya bercerita kepada teman-temannya bahwa anak perempuannya baru saja didaftarkan les menari balet, dengan bangganya ia menyuruh si anak menari balet di depan teman-teman ibunya. Suatu ketika, sang ibu datang ke pentas seni anaknya, melihat teman-teman anaknya menari jaipong, sang ibu berbisik ke anaknya “Andai kamu menari balet, pasti tidak membosankan seperti ini” . Dari contoh kasus tersebut, sudah bisa dilihat bahwa orang tua zaman sekarang mencekoki anaknya dengan kebudayaan barat, mendaftarkan anaknya untuk menari balet daripada mendaftarkan anaknya ke sanggar tari nusantara.
Warisan budaya Indonesia sangat berharga dan beragam, suatu bangsa dapat dikenali dengan cepat karena budayanya, akan menjadi seperti apa jika semua budaya Indonesia diakui oleh negara lain? Akankah Indonesia akan diberi label “negeri antah-berantah” lagi ?. Salahnya, warga Indonesia sangat marah ketika budayanya diambil negara lain, tetapi sang pemilik budaya tersebut tidak melestarikan budayanya.
Disinilah peran kita sebai anak muda, generasi bangsa Indonesia, lestarikanlah budaya Indonesia dengan terus menjaganya tetap eksis dan tidak tergusur oleh perkembangan zaman dan budaya barat yang masuk ke Indonesia. Buktikanlah ke seluruh dunia kalau Indonesia memang negara yang berbudaya dan mampu menjaga budayanya dengan baik sehingga tidak ada lagi kata “kecolongan” yang keluar dari Pemerintah Indonesia. Hidup budaya Indonesia !  

Erna Cahyani

Senin, 15 Desember 2014

BROADCASTING FESTIVAL 2014

 Sabtu, 13 Desember 2014 Kelas Penyiar Indonesia menyelenggarakan final Broadcasting Festival 2014 yang diadakan di FX Sudirman, Jakarta. Broadcasting Festival 2014 sendiri merupakan rangkaian lomba siaran & fun talkshow, sekaligus menjadi acara perayaan ulang tahun Kelas Penyiar Indonesia yang kedua. Acara ini terbuka untuk umum (open for public), yang terdiri atas fun talkshow murid berprestasi dan praktisi Radio (penyiar) dan TV, sebagai bentuk persembahan dan apresiasi terhadap murid berpotensi serta anak muda yang ingin merasakan pengalaman bersama Kelas Penyiar Indonesia.

Fun talkshow dalam gelaran Broadcasting Festival 2014 ini dimeriahkan oleh Steny Agustav dan Agnes Marlita dari DINERGY yang akan mengisi sesi talkshow dengan topik: Public Speaking for Better You & Social Media is You. Selain itu juga ada Shafira Umm & Temmy Rahadi dari Entertainment News NET yang bakal mengusung topik: Presenter Masa Kini & Citizen Journalist. Tak ketinggalan, penyiar kondang seperti Bayu Oktara dari Hard Rock FM dan Vecky dari Jak FM juga akan menjadi bintang tamu dengan topik: Radio is My Heart.

Kelas Penyiar Indonesia sendiri sudah berdiri pada 12 Desember 2012 adalah komunitas yang memberikan fasilitas untuk anak muda berpotensi, yang memiliki passion di bidang Broadcasting, untuk ikut dalam programprogram reguler salah satunya Free Broadcasting Class dengan konsep 'Free Class but FUN'.

Sudah lebih dari 5.000 anak-anak muda (students & viewers) yang berpotensi bergabung dalam sesi pengajaran yang fokus pada Public Speaking & Broadcasting (TV & Radio). Saat ini sudah 35 orang murid yang telah mewujudkan mimpi dalam bidang Broadcasting (TV maupun Radio).

Sari Kumala Siregar

Minggu, 14 Desember 2014

Crowning Night Duta UNJ 2014

Jumat, 12 Desember 2014 UPT Humas UNJ kembali menyelenggarakan acara Crowning Night Duta UNJ untuk ketiga kalinya di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 9 Universitas Negeri Jakarta. Dari total kurang lebih 100 peserta mahasiswa UNJ yang mengikuti serangkaian tahap seleksi, terpilihlah 12 peserta finalis yang akan memperebutkan gelar Duta UNJ 2014. 
1. Garry Indra R.P - Fakultas Ilmu Pendidikan
2. Monica Dewi - Fakultas Ekonomi
3. Hervin Hidayat - Fakultas Teknik
4. Tri Mia A - Fakultas Ekonomi
5. Maria Aprilian - Fakultas Bahasa & Seni
6. Dimas Teguh - Fakultas Teknik
7. Kevin Matheus - Fakultas Ekonomi
8. Geraldora Chyntia. B - Fakultas Ilmu Sosial
9. Rofiq Hambali - Fakultas Matematika & IPA
10. Pishella Suryaputri - Fakultas Ilmu Pendidikan
11. Nana Rukmana - Fakultas Teknik
12. Ukhti Nantika - Fakultas Bahasa & Seni

Acara Crowning Night Duta UNJ 2014 tahun ini mengusung tema “Ecopsychology”, yaitu kesehatan jiwa yang yang berkaitan dengan kesehatan alam disekitar kita. Acara ini dibuka oleh Pembantu Rektor IV, Drs. Achmad Ridwan, M.Si yang dalam sambutannya beliau menyampaikan harapannya agar para finalis Duta UNJ 2014 dapat menjadi representatif Universitas Negeri Jakarta yang baru, setelah adanya beberapa sambutan acara ini di lanjutkan dengan penampilan dari ke 12 finalis Duta UNJ 2014.
Dari serangkaian acara pada malam itu yang paling menjadi sorotan para penonton adalah sesi Tanya jawab yang merupakan proses pengambilan nilai terakhir dari para juri terhadap ke 12 finalis. Pada sesi ini ke 12 finalis diberikan waktu 1 menit Untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
acara Crowning Night Duta UNJ ini ditutup dengan pengumuman para pemenang Duta UNJ 2014, untuk juara 1 diraih oleh Hervin Hidayat Putra Alkaff (Fakultas Teknik) dan Ukhti Nantika (Fakultas Bahasa dan Seni) . Juara 2 diraih oleh Dimas Teguh (Fakultas Teknik) dan Tri Mia A (Fakultas Ekonomi). Juara 3 oleh Garry Indra R.P (Fakultas Ilmu Pendidikan) dan Pishella Suryaputri (Fakultas Ilmu Pendidikan). Dan juara terfavorite jatuh kepada Rofiq Hambali (Fakultas Matematika & IPA) dan Maria Aprilian (Fakultas Bahasa & Seni).

acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari Kunto Aji yang membawakan 3 buah lagu yang salah satu diantaranya adalah single terbarunya “sudah terlalu lama sendiri” .

Sari Kumala Siregar

Selasa, 09 Desember 2014

Talent Show Duta UNJ 2014


Mumpung masih muda, berkreasi sebanyak-banyaknya! Yup, setuju ya edufriend kalo kita harus terus mengembangkan kemampuan kita, apapun passion-nya. Misalnya, dua belas finalis Duta UNJ 2014 yang hari kamis lalu menunjukkan bakat-bakat mereka di acara Talent Show Duta UNJ 2014.

Sabtu, 06 Desember 2014

Jakarta Urban Market



Fashion and Food bazaar, yup! Itulah Jakarta Urban Market. Siapa yang tidak suka fashion? terlebih lagi jika dikombinasi dengan bazar makanan, itulah yang coba dihadirkan oleh Jakarta Urban Market. Acara yang diselenggarakan di Exhibition Hall 5th floor Mall Grand Indonesia dari tanggal 28-30 November 2014 ini merupakan tempat bagi para pengusaha muda yang bergelut dalam bidang fashion dan juga makanan. Tidak hanya itu, di Jakarta Urban Market kita juga bisa ikut eating competition dan photo competition.

Our Blog

Our Team

GENERAL MANAGER
MAINBOARD
VICE GM
MAINBOARD
SECRETARY
MAINBOARD
TREASURER
MAINBOARD
CREATIVE
DEPARTMENT
PUBLIC RELATIONS
DEPARTMENT
LOGITECH
DEPARTMENT
HUMAN RESOUCES
DEPARTMENT
ON AIR
DEPARTMENT
PRODUCER
DIVISION
MUSIC DIRECTOR
DIVISION
NEWS DIRECTOR
DIVISION
OPERATOR
DIVISION
AUDIO PRODUCTION
DIVISION

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878