Minggu, 02 Oktober 2016
Pada tanggal 27-29 September 2016
anak himpunan progam studi manajemen di Perbanas
Institute kembali mengadakan acara PMDC (Perbanas Marketing Debate Application)
yang sudah berlangsung sebanyak 12 kali. Tujuan acara PMDC ini yaitu untuk menciptakan mahasiswa yang unggul dalam dunia
marketing dan sadar terhadap isu marketing saat ini yang nantinya akan berperan
penting dalam perekonomian Indonesia. Total peserta kali ini diikuti oleh universitas dari Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan Pulau
Sulawesi.
Sistem acara yang diselenggarakan itu perdebatan antara 2 tim. Timnya
itu yang satu sebagai pro dan satunya lagi sebagai kontra. Dan judul perdebatannya
diberikan oleh panitia. Awal perdebatan dimulai dengan salah satu tim harus membuka case untuk menunjukan data yang real
untuk menguatkan argumennya. Untuk mengetahui siapakah yang menang itu
ditentukan oleh sikap ketika beragumen, cara menyampaikan dalam beragumen, dan
isi materinya yang berlangsung selama setengah jam. Setiap perlomba pasti ada
jurinya, nah jrinya ini terdiri dari juri akademis, juri legalitas, dan juri
praktisi.
Acara yang berlangsung selama 3 hari ini
yang dimulai dari 20 tim lalu tersisih menjadi 10 tim dan dihari final hanya 5 tim. Di hari final sistem
perdebatannya itu agak sedikit berbeda, dihari final perdebatan menggunakan Social Marketing Planner jadi setiap tim
melakukan presentasi, menanyakan kepada tim lawan, dan menjawab pertanyaan tim lawan. Para penonton
diajak bernyanyi, menari, dan foto bersama para dance cover tersebut. Setiap harinya ada
perform loh dari PIC dan Kastik dari UKM Perbanas Institute lalu ada juga dari
Dzwain SUCI 3. Dan hadiah untuk juara 1 itu uang sebesar Rp 10.500.000,00.
Hanif Oktadio
Selasa, 27 September 2016
Berbicara Korupsi seperti halnya berbicara kekayaan negara yang lenyap begitu saja. Kekayaan yang dimiliki oleh negara, yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan negara dan masyarakat, justru dialihkan pada kepentingan pribadi para koruptor untuk investasi dan memperbanyak harta kekayaan mereka. Korupsi memang peluang yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan kekayaan secara tiba-tiba dan tanpa usaha atau kerja keras, namun hal yang perlu dikhawatirkan budaya korupsi yang selama ini merajalela, selalu dilakukan oleh penjabat-penjabat yang sudah memiliki jabatan tinggi dalam pekerjaan nya. Bahkan kemungkinan korupsi juga mendorong beberapa pemimpin-pemimpin pemerintahan untuk melakukan hal yang sama.
Di Indonesia, kasus Korupsi yang terjadi tidak hanya menjerat penjabat pemerintah saja, bahkan pegawai swasta, pengusaha sampai artis pun mampu untuk memanfaatkan peluang tersebut. Tanpa kita sadari budaya Korupsi yang selama ini dilakukan oleh berbagai pihak mampu menjadikan contoh buruk bagi generasi bangsa khususnya pendidikan moral generasi muda. Mental Generasi muda yang seharusnya mendapatkan pendidikan moral sejak dini justru akan dilemahkan dengan berita-berita korupsi yang ada di berbagai media. Secara tidak langsung kasus-kasus korupsi yang diberitakan oleh media selama ini mampu mendorong generasi muda untuk mencontoh dan melakukan peluang tersebut dalam berbagai kesempatan. Apalagi jika pihak yang melakukan adalah orang-orang besar yang seharusnya menjadi panutan warga-warga nya, pemimpin pemerintahan dalam suatu wilayah, justru dengan korupsi yang dilakukan akan mencoreng nama baik diri nya sendiri, keluarga dan bahkan nama baik wilayah atau negara yang dipimpin nya akan menjadi buruk.
Memanfaatkan peluang, kesempatan, jabatan dan kekuasaan, itulah yang dilakukan oleh para koruptor selama ini. Turun nya kepercayaan publik terhadap pemerintah juga akibat adanya korupsi yang tak kunjung reda dan merugikan banyak pihak sampai-sampai kekayaan negara pun ikut berkurang. Anggaran dana yang seharusnya dialokasikan ke bidang pendidikan, untuk masa depan penerus bangsa justru hilang ditelan para koruptor untuk memperkaya harta pribadi. Bagaimana nasib moral bangsa jika pemimpin nya saja rusak? Pemimpin yang dipilih rakyat untuk memperbaiki bangsa jutru merusak bangsa, memberikan contoh buruk kepada bangsa hanya karena uang.
Sungguh kekayaan bangsa akan sangat melimpah jika korupsi di negara semakin berkurang atau bahkan hilang dan tidak ada sama sekali. Anggaran dana untuk pembangunan infrastruktur ibu kota maupun daerah di negara Indonesia akan semakin meningkat, pengembangan dunia pendidikan dan teknologi bagi generasi muda juga akan berdampak lebih baik untuk masa depan mereka. Perkembangan negara dan kualitas yang ada didalam suatu negara bergantung pada generasi muda yang kelak akan meneruskan perjuangan negara demi kemajuan dan kemakmuran masyarakat yang ada didalamnya.
IVAN RIZKY PRATAMA
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHADA DAN SENI
2015
Senin, 26 September 2016
Pada 23
September lalu telah dilaksanakan sebuah acara menarik HIJUP GOES TO CAMPUS.
Acara yang bekerja sama dengan Khalisa ini mampu menarik banyak perhatian
kalangan perempuan muslim di UNJ pada Jumat lalu. Acara ini mengusung #EMPOWERCHANGE yang mengajak para perempuan
Indonesia untuk bangga dengan hijabnya dan tidak menjadikan berhijab itu sebuah
batasan. Membuktikan bahwa perempuan Indonesia pun mampu untuk berkarya.
Acara ini
menghadirkan Hanna Faridl selaku C.E.O dari HIJUP
dan Fitri Aulia. Acara ini berbentuk talkshow yang sangat menginspirasi para
perempuan khususnya mahasiswi UNJ. Selain itu, panitia pun mengadakan foto OOTD
contest di tempat acara. Alhasil, tak lama dibuka, sudah banyak para mahasiswi
yang berfoto untuk memenangkan kontes tersebut.
Dalam acara ini, HIJUP bekerja sama dengan kosmetik Khalisa. Tak hanya C.E.O HIJUP yang meberikan talkshow, Khalisa pun membawakan konten beauty tips terkhusus bagi para mahasiswi UNJ pada acara tersebut.
Dalam acara ini, HIJUP bekerja sama dengan kosmetik Khalisa. Tak hanya C.E.O HIJUP yang meberikan talkshow, Khalisa pun membawakan konten beauty tips terkhusus bagi para mahasiswi UNJ pada acara tersebut.
Acara ini memperoleh respon positif dari para
mahasiswi UNJ. Terbukti, Aula Sergur Lantai 9 yang menjadi tempat
penyelenggaraan acara ini hampir penuh ditempati para mahasiswi yang pada
umumnya berhijab. Selain itu, acara ini pun mampu membangkitkan jiwa semangat
para perempuan Indonesia untuk berkarya dan bangga untuk berhijab.
Neneng Halimatusadiah
Minggu, 25 September 2016
Acara ormawa Expo berlangsung sejak 1
september sampai 22 september 2016. Seperti pada tujuan awal bahwa ormawa
diselenggarakan untuk memperkenalkan organisasi mahasiswa yang ada di gedung G
khususnya untuk memperkenalkan kepada mahasiswa baru. Acara ormawa expo
berlangsung kurang lebih selama 3 minggu yaitu pada tanggal 1, 7, 8, 14, 15, 21
yang berlangsung di Plaza UNJ dan untuk closing sendiri
ditanggal 22s eptember berlangsung di halaman perpustakaan UNJ. untuk opening
acara ormawa expo yaitu diadakannya pawai dan Unit Kesenian Mahasiswa. Di
tanggal 7 yaitu ada performance dari KPM, LKM, dan KMPF. Di tanggal 8 adanya
performance dari semua unit kerohanian yaitu PMK, KMHB, LDK dan KMK. Di Minggu
kedua yaitu tanggal 14 adanya performance dari KOPMA, MENWA, DIDAKTIKA dan
RACANA. Ditanggal 15 ada dari unit KSPA, KSR, ERAFM dan SIGMATV. Dan untuk closing sendiri ditanggal 22 september
2016. Pada saat closing tentunya
menjadi puncak dari acara ormawa expo 2016, dengan guest star D’BLUES BUSTERS .
Di closing ormawa expo tidak hanya
penampilan guest star yang ditunggu-tunggu mahasiswa tetapi adanya Senam
Aerobik, Penampilan tari, standup comedy,
band dan bazar kuliner dan multi product.
“Namun
sangat disayangkan pada pelaksanaan kurang maksimal dikarenakan hanya sedikit
unit yang memeriahkan acara tersebut. tetapi dengan hal tersebut semoga menjadi
evaluasi untuk menjadikan ormawa expo selanjutnya menjadi jauh lebih baik”,
Ucap Iqbal selaku ketua pelaksana.
Quinta Badzlina
Senin, 19 September 2016
Festival
memiliki arti sebagai suatu perayaan khusus menggambarkan saat-saat bergembira
yang diselenggarakan secara periodik, yaitu setahun sekali. Begitu pula yang
terjadi di Festival dan Bazar pada hari
Sabtu tanggal 17 September 2016 di lapangan dekat gedung Unit Kegiatan
Mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Dengan tagline “Experiencing the
culture, coloring our world”, penonton digugah kekagumannya terhadap budaya-budaya
dunia yang memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri.
Acara yang
diselenggarakan oleh UKM Bahasa FLAT UIN Jakarta ini merupakan penutupan dari 3
rangkaian acara tahunan UKM tersebut, IC Fest 2016, dimana 2 sub-acara yaitu
Cross Cultural Understanding Talkshow dan Essay for International Scholarship
Workshop telah diadakan pada tanggal 8 dan 15 September 2016 dengan tema
besarnya yaitu pengenalan budaya negara-negara di 5 benua (Asia, Amerika,
Afrika, Eropa, dan Australia). Dengan diselenggarakannya acara besar IC Fest
2016 ini, UKM Bahasa FLAT yang merupakan UKM yang bergerak di bidang bahasa
asing (Bahasa Inggris dan Arab sebagai bahasa wajib, lalu Bahasa Prancis,
Mandarin, Korea, Jepang, dan Itali sebagai bahasa pilihan) memiliki tujuan untuk
memperkenalkan UKM nya agar dapat menarik minat para mahasiswa baru UIN Jakarta
untuk bergabung dengan UKM Bahasa FLAT.
Kalau kamu
sebelumnya membayangkan festival disini berupa parade keliling dari peserta
dengan mengenakan kostum-kostum unik khas berbagai negara dan diiringi
musik-musik ceria, di festival ini cukup berbeda. Acara Festival
dan Bazar ini sendiri berupa festival show juga bazar makanan dan pernak-pernik
representasi negara-negara di 5 benua tersebut. Dan uniknya lagi, tak hanya
show dan bazar yang tersedia disini, tapi juga ada Obake Yashiki, yaitu rumah
hantu ala Jepang yang “penghuni-penghuninya” bikin susah tidur di malam hari setelah kurang lebih 2 menit
disana.
Acara Festival
dan Bazar IC Fest 2016 sendiri dimulai pada pukul 13.00 WIB ditandai dengan
pembukaan resmi oleh pimpinan universitas dan sambutan dari ketua UKM Bahasa
FLAT dan project officer acara
tersebut. Setelah itu barulah ditampilkan tari-tarian budaya representasi dari
negara-negara di 5 benua yang melibatkan grup tari dari UKM UIN Jakarta, grup
tari topeng Cirebon dari Himacita (Himpunan Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya),
Embassy, grup tari spanyol Casadelava, sampai grup tari saman SMP Al-Azhar sebagai
peserta festival yang memanjakan penontonnya. Tak hanya itu, penonton pun bisa
berkeliling di barisan stand bazar yang berisi segala makanan khas dan
pernak-pernik berbagai negara. Memang, festival dan bazar di IC Fest sengaja
dipadukan dalam satu ruang dan waktu, dengan tujuan jika penonton tidak dapat
melihat show tarian budaya representasi negara 5 benua tersebut, mereka dapat
mencicipi makanan khas dan hiasan khas negara tersebut. Sore hari, antusiasme
penonton yang ramai semakin pecah dengan disuguhkan penampilan dance cover dari
beberapa boyband dan girlband Korea. Para penonton diajak bernyanyi, menari,
dan foto bersama para dance cover tersebut. Seluruh penampilan dari peserta
festival berlangsung hingga malam hari yang merupakan puncak acara dimana acara
tersebut ditutup dengan diumumkannya peraih best essay hasil penilaian juri
Essay International Scholarship Workshop pada pukul 22.00 WIB. Seluruh panitia,
peserta, dan penonton larut dalam kegembiraan malam itu.
Namun, satu hal yang dapat disimpulkan dari acara Festival dan Bazar IC Fest
2016 ini, “Jika kamu merupakan warga dunia, kenalilah budaya-budaya yang ada di
dunia ini, maka hidupmu akan jauh lebih berwarna dan full of taste”.
Ritsnaini Zulfaisya