RADIONYA ANAK UNJ

Keep Inspiring, Keep Struggling, And Keep Being Low Profile.

Listening ERA FM UNJ

ON AIR!

Morning Soul

Senin - Jumat

08.00 - 11.00 wib

Read More

Lunch Break

Senin - Jumat

11.00 - 13.00 wib

Read More

Kampus Kita

Senin - Jumat

13.00 - 15.00 wib

Read More

Before Sunset

Senin - Jumat

15.00 - 18.00 wib

Read More

Love Consultant

Special Show

Senin, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nachos

Special Show

Selasa, 18.00 - 20.00 wib

Read More

LMAO

Special Show

Rabu, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nostalgia

Special Show

Kamis, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Goosebumps

Special Show

Kamis, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Era Sport

Special Show

Jumat, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Top 20 Music Chart

Special Show

Jum at, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Update

Kamis, 11 Januari 2018

Potret Diri Potret Bangsa #KATAUNJ15

"Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang kelak mampu bertahan dalam  berputarnya masa"

Karakter adalah pembawaan diri sejak seseorang dilahirkan ke dunia, kaitannya dengan etika, moral, sikap, perilaku hingga hal tersebut membuat seorang yang satu berbeda dengan seorang yang lainnya. Karakter yang tertanam dalam diri seseorang kelak yang akan membawa diri dalam kehidupan bermasyarakat. Kelak akan menjadi cerminan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karenanya, karakter tak hanya bicara soal ciri atau jati diri. Melainkan perilaku pada setiap individu. Karakter tidak serta merta terbentuk begitu saja. Pembentukan karakter dimulai sejak seseorang berada pada usia dini dimana tahap prepatory stage dimulai. Dimana usia anak dibawah sepuluh tahun pun sudah dapat belajar meniru apa yang ada di sekitarnya kendati belum memahami sesungguhnya apa yang ia tirukan. Apa yang seorang anak peroleh sejak kecil, itulah yang akan tertanam hingga kelak ia dewasa. Tak heran bahwa mendidik anak berkarakter sedari dini merupakan investasi besar di masa depan.

Karakter selalu bertaut dengan apa yang kita sebut pendidikan. Ya, karena lewat pendidikan itulah karakter ditransformasikan. Pendidikan karakter berbicara bagaimana mendidik siswa menjadi manusia yang berkarakter yakni manusia pancasila sesuai dengan ideologi bangsa kita, Indonesia. Tentu ini merupakan cita -cita luhur bangsa dimana kita menginginkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter dan maju. Cita-cita hanyalah asa. Bagai pungguk rindu akan rembulan. Cita-cita itu rasanya masih enggan atau terlampau jauh untuk kita gapai. Manusia pancasila seolah menjadi jargon semata. Buka mata dan kita bisa lihat fakta berbicara. Karakter bangsa seolah hilang dalam diri setiap rakyat Indonesia. Indonesia memang kaya akan manusia yang pintar atau bahkan jenius. Namun, Indonesia miskin manusia intelek yang berkarakter. Politikus yang pandai berorasi namun tak memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama yang kelaparan. Pemerintah yang tanpa dosa memakan jerih payah uang rakyat demi menenggak kekuasaan. Guru yang mengaku sarjana berkualitas seakan mengajar tanpa hati. Generasi muda yang rajin menyontek, bolos, atau bahkan terlibat narkoba. Sungguh memilukan. Namun, beginilah potret pendidikan karakter bangsa masa kini.

Dari hulu hingga hilir. Semua terlihat carut marut. Pendidikan karakter dianggap sesuatu yang tak lebih penting dari pendidikan kognitif yang hanya mementingkan kecerdasan otak tanpa menaruh perhatian pada kecerdasan emosional. Tak ayal jika pendidikan Indonesia hanya memproduksi manusia robot. Padahal yang perlu kita tahu adalah kecerdasan emosional berpengaruh 80% terhadap kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosional ini berkaitan dengan karakter dalam diri seseorang. Bagaimana ia mampu beretika dengan sopan dan santun, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, dan lainnya. Nilai nilai yang ada dalam pendidikan karakter harus diintegrasikan dalam diri setiap siswa. Tak hanya sekolah yang harus mendidik siswa. Namun, yang paling utama adalah penerapan pendidikan karakter dalam keluarga. Dimana keluarga merupakan lingkungan pertama sang anak memperoleh pendidikan. Para stakeholder dari unit terkecil yakni keluarga hingga unit terbesar yakni negara harus mampu bekerja sama dalam membangun pendidikan karakter. Semua pihak harus memiliki kesadaran bahwa pendidikan karakter harus dimulai sedari dini, bukan hanya saat sang anak menginjak bangku sekolah. Sehingga, ketika nilai sudah tertanam kuat, sekolah sebagai tahap lanjutan  untuk sang anak mengembangkan diri dan mengaplikasikan karakter baik yang ada dalam diri.

Kita harus mengingat bahwa generasi muda ialah mereka yang kelak membawa masa depan Indonesia. Dalam genggaman merekalah Indonesia akan mampu meraih kejayaan atau justru semakin terpuruk. Di atas pundak mereka, Indonesia mampu menjadi bangsa yang madani atau negeri yang selalu dirundung korupsi. Ilmu tanpa budi bagai kapal tanpa nahkoda. Bagaikan berjalan dengan mata tertutup. Takkan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Begitu pun berbudi tanpa ilmu hanya akan menjadi manusia yang dijajah oleh masa. Akalnya akan searasa sempit.  Karenanya, kedua hal harus seimbang agar menjadi manusia cerdas nan berkarakter. Negara yang maju berasal dari masyarakatnya yang berkarakter dan cerdas. Masyarakat demikian berasal dari individu-individu yang berkualitas. Cerminan diri adalah cerminan bangsa. Miniatur tiap keluarga merupakan refleksi miniatur negara. Mulai pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Tak ada kata terlambat untuk berbenah. Sekarang, untuk Indonesia yang lebih baik!


Tita Desyara

Pendidikan Bahasa Inggris 2015

Tahun Baru, Resolusi Baru #KATAUNJ14

        Selamat tahun baru, Edufriend! Gak kerasa yah sudah 365 halaman terisi cerita-cerita keseharian yang sudah kita lalui. Hayoo Edufriend lagi bernostalgia apa aja yang udah terjadi di tahun 2017 ini ya? Mulai dari cerita-cerita bahagia, sedih, susah, senang, tawa, ria mulai membayangi pikiran. Tapi, pernah terpikir gak sih apa aja yang sudah kita lakukan selama satu tahun? Mimpi dan harapan apa yang sudah diraih?

Nah, momen tahun baru ini bukan cuma perayaan nya aja meriah tapi merupakan waktu yang paling tepat loh untuk memberikan evaluasi diri selama satu tahun yang terjadi. Memang pentingnya apa ya? Melalui evaluasi diri ini, Edufriend bisa tau hal apa aja yang udah dilakuin dan apa aja yang masih harus dicapai di tahun berikutnya. Jadi, setiap tahunnya selalu ada tantangan yang harus dilakukan, biar hidupnya gak gitu gitu aja ya kan? Hehe. Selain itu, evaluasi ini penting untuk membuat resolusi untuk tahun kedepannya, karena ketika Edufriend menentukan resolusi di tahun baru ini, secara gak langsung, Edufriend memotivasi diri sendiri untuk bisa mencapainya.

Trus gimana ya cara menentukan resolusi? Sebenernya hal paling utama yaitu menententukan prioritas. Misalnya, apa sih hal utama yang mau Edufriend raih di tahun ini, bisa travelling bareng temen ke tempat wisata atau mungkin lulus kuliah, itu tergantung keinginan dan kebutuhan utama Edufriend. Selama prioritas sudah ditentukan, tinggal bagaimana cara Edufriend untuk menggapai mimpi tersebut. Resolusi ini juga membantu Edufriend untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang sudah direncanakan. Jadi, apa nih resolusi Edufriend di tahun ini?



Neneng Halimatusadiah
Pendidikan Bahasa Inggris 2015

Ajaibnya Kotaku, Indahnya Kotaku Bojonegoro Matoh #KATAUNJ13

Ketika kita mendengar keajaiban, kita pasti berpikir sesuatu yang magic, langka, luar biasa, dan lain sebagainya. Adakah di dunia ini keajaiban? Dunia ini penuh dengan keajaiban ya keajaiban dari yang Maha Kuasa, jika di hubungkan dengan pariwisata dan pariwisata tidak lepas dari destinasi wisata. Adakah keajaiban dunia yang dijadikan destinasi wisata? Wah, pastinya ada, yang kita kenal sebagian besar keajaiban dunia seperti Menara Eifel di Paris, Tembok Besar di China, Taj Mahal di India, Candi Borobudur di Yogyakarta, Indonesia.

Indonesia? Jika berbicara tentang Indonesia, Indonesia sangatlah beragam dari mulai bahasa daerah, suku, seni, dan budaya tersebar dari Sabang sampai Merauke, begitu juga dengan destinasi wisatanya, banyak sekali yang terkenal diantaranya Bali, Lombok, Manado, Papua, Aceh, dan lain sebagainya. Indonesia memiliki keajaiban dunia yang sudah di kenal di dunia ya namanya juga keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur, tapi sebenarnya banyak sekali kalau mau di Eksplore salah satunya adalah Api Abadi ? Wah dimana itu ? Neraka ? Seram sekali, amit-amit ya. Api Abadi yang satu ini beda dari yang lainnya api abadi ini berada di Kayangan Api. Kayangan api adalah destinasi wisata yang terletak di sendangharjo, ngasem, dander, bojonegoro, Jawa Timur. Kayangan api adalah salah satu keajaiban dunia yang belum tereksplore, kayangan api memiliki sumber api abadi yang tak kunjung padam yang terletak di kawasan hutan lindung. Api ini tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun. Biaya untuk memasuki khayangan api hanya Rp. 7500 dan Rp.1.000 untuk asuransi jiwa. Sungguh terjangkau ya harga tiket masuknya apalagi juga terdapat asuransi jiwanya.  

            Kayangan Api adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Pandhe berasal dari Kerajaan Majapahit. Di sebelah barat sumber api terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang dan menurut kepercayaan saat itu Mbah Kriyo Kusumo masih beraktivitas sebagai pembuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain. Sumber Api, oleh masyarakat sekitarnya masih ada yang menganggap keramat dan menurut cerita, api tersebut hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengkubuwana X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan/wilujengan dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo. Oleh sebab itu ketika gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh waranggono tidak boleh ditemani oleh siapapun.

Dan pada hari-hari tertentu terutama pada hari Jum'at Pahing banyak orang berdatangan di lokasi tersebut untuk maksud tertentu seperti agar usahanya lancar, dapat jodoh, mendapat kedudukan dan bahkan ada yang ingin mendapat pusaka. Acara tradisional masyarakat yang dilaksanakan adalah Nyadranan (bersih desa) sebagai perwujudan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Pengembangan wisata alam Kayangan Api diarahkan pada peningkatan prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi dan akomodasi yang memadai.

Tidak hanya itu di kayangan api juga ada “pohon cinta”. Pohon cinta merupakan dua pohon besar yang bergabung jadi satu membentuk semacam gerbang. Konon ini adalah gerbang ke kayangan. Wah Ajaib sekali kan? Katanya sih, pasangan yang melewati "gerbang" Pohon Cinta ini, akan langgeng alias cinta pasangan akan abadi. Disekitar Pohon Cinta ini, juga disediakan tempat duduk yang sudah dibangun. Jadi kita bisa berfoto ria disana dengan pemandangan pohon-pohon yang sangat asri.

Selain terdapat sumber api abadi dan pohon cinta, disekitar lokasi juga terdapat semburan air bercampur lumpur yang mengandung belerang. Sumber mata air ini kelihatan panas jika dilihat tapi dingin jika disentuh, sehingga yang biasa disebut masyarakat sebagai air blukuthuk, karena menyerupai air mendidih. Dan konon, “air blukuthuk” di percaya masyarakat sekitar maupun pengunjung dapat menyembuhkan segala penyakit seperti sakit gigi dan gatal – gatal, dan dianggap dapat membawa keberuntungan bagi mereka yang datang memintanya.


Anugerah Dwi Fitriani
Usaha Jasa Pariwisata 2015


Tetap Eksis Walaupun Media Nya Sudah Hampir Ditinggalkan #KATAUNJ12

Badan Penyelenggara Radio Siaran  ERA FM UNJ adalah sebuah radio komunitas yang berada di bawah naungan Univesitas Negri Jakarta. Berbasis radio kampus. Dapat dilihat dari namanya saja  EraFM yang berasal dari educational radio, berarti radio pendidikan. Keseharian mereka menyiarkan sebuah meda informasi, komunikasi, dan pendidikan yang objektif, mendidik, menghibur, dan ikut serta mencerdaskan masyarakat UNJ.  Nah, di situ juga kita bisa dapet informasi tentang event-event musik dan acara acara anak muda lain nya.
Walau  media radio ini sudah jarang yang menggunakan dan hampir di tinggalkan itu tidak melunturkan semangat para Crew EraFM untuk melakukan kegiatan siaran . Radio komunitas ini juga sangat gencar melakukan pendekatan terhadap Edufriend sebutan pendengar mereka melalu media sosial.
Siapa bilang radio itu akan mati? Buktinya masih banyak yang kehilangan radio ketika radio dimatiin sama Presiden RI kemarin tuh. So, #RadioGueGaMati juga menjadi bagian dari Era FM yang bisa dibanggakan karena masih banyak yang menantikan Era FM terus mengudara pada frekuensinya. Tetap eksis di tengah pesaing-pesaing visual yang semakin menunjukan taringnya, radio akan terus menjadi pilihan no.1 di hati masyarakat Indonesia.


Dian Atilla Saputra

Fio 2015

Senin, 01 Januari 2018

Namun, Apakah Kita Siap? #KATAUNJ11

72 Tahun sudah Indonesia merdeka. Namun, apakah kita merasakan apa arti ‘kemerdekaan’ itu?. Sejarah mencatat Indonesia melepaskan kekangan dari penjajahan dengan memerdekakan diri sendiri saat itu. Namun kini, apakah kita masih merasakan kemandirian dari perjuangan tak kenal belah kasih itu?. 89 tahun yang lalu para pendahulu kita bersumpah bahwa Bangsa Indonesia satu. Namun sekarang, apakah kita masih terasa ‘satu’?

Sungguh miris ketika kita menengok kebelakang melihat perjuangan para pahlawan Bangsa yang berkorban apapun demi Bangsa, namun apakah kita sadar saat ini kita malah berkorban demi apapun meskipun Bangsa yang dikorbankan. Terlalu ironis ketika tanah yang diperjuangkan secara bersama-sama untuk kemaslahatan Bangsa, namun kini tanah yang diperjuangkan ternyata ‘masih’ bukan milik kita. Menyedihkan memang ketika semangat yang dahulu digunakan sebagai bahan bakar pemersatu Bangsa, namun sekarang semangat itu digunakan untuk memecah belah Bangsa.
           
Apakah kita masih bisa tertawa ketika kita menyadari bahwa saat ini setiap tawa kita menzalimi setiap tetes darah pendahulu kita?. Masih bisa ternyenyak meski sadar sudah mendustakan sumpah para pendiri Bangsa?. Menyia-nyiakan setiap nyawa yang dikorbankan demi hari ini?. Apakah masih mau berusaha menutup mata meski realita pedih ada didepan kita?. Menutup telinga meski jeritan kenyataan menggelora disekitar kita?. Menutup hidung meski bau-bau kebusukan penoda kesatuan Bangsa hadir didepan batang hidung kita?. Apakah kita mau tetap diam saja dengan kondisi seperti itu? Apakah kita sudah tidak punya hati untuk tergerak? Apakah hati juga kita ‘gadaikan’ seperti Bangsa saat ini?

Ada dua pilihan saat ini. Hanya diam dan menerima ‘seperti’ orang bodoh atau memilih melawan karena tahu kita bodoh. Atau malah menjadi orang bodoh dengan menambah satu pilihan lain yaitu masa bodoh saja pura pura jadi orang bodoh. Namun, apakah kita siap untuk itu? Memilih antara diam, melawan atau menetapkan diri menjadi simbol kebodohan itu.  Selalu ada pilihan-pilihan lainnya, selalu ada alasan dan alibi yang bisa dipilih untuk menyangkalnya. Namun, apakah kita siap untuk apa yang kita pilih?. Pilihlah, untuk dirimu? atau untuk Bangsamu?


Iqbal Syafputra
Pendidikan Teknik Elektro

2015

Our Blog

Our Team

GENERAL MANAGER
MAINBOARD
VICE GM
MAINBOARD
SECRETARY
MAINBOARD
TREASURER
MAINBOARD
CREATIVE
DEPARTMENT
PUBLIC RELATIONS
DEPARTMENT
LOGITECH
DEPARTMENT
HUMAN RESOUCES
DEPARTMENT
ON AIR
DEPARTMENT
PRODUCER
DIVISION
MUSIC DIRECTOR
DIVISION
NEWS DIRECTOR
DIVISION
OPERATOR
DIVISION
AUDIO PRODUCTION
DIVISION

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878